Pupuk Anorganik 

Pupuk Anorganik terbaik dan terpercaya di www.pupukanorganik.com 

Pupuk Anorganik adalah jenis pupuk yang berasal dari bahan anorganik

 

Pupuk anorganik biasanya mengandung unsur hara/mineral tertentu.

 

Jenis pupuk ini biasa dikenal pula dengan sebutan pupuk kimia.Pupuk anorganik atau pupuk sintetis merupakan pupuk yang dihasilkan dari serangkaian proses kimia atau penggunaan bahan kimia. Pupuk anorganik pada awalnya tidak memiliki jenis yang terlalu banyak. Penggunaannya pun cukup ditaburkan atau dibenamkan secara merata di dekat tanaman.

 

Fungsi utama pupuk anorganik adalah sebagai penambah unsur hara atau nutrisi tanaman. Kalau pupuk anorganik atau biasa disebut pupuk kimia ini berasal dari bahan anorganik dengan kandungan hara atau mineral tertentu. Jenis pupuk anorganik yang umum dikenal diantaranya pupuk urea yang mengandung unsur nitrogen, SP-36 yang mengandung fosfor dan NPK yang kaya akan unsur nitrogen, fosfor dan kalium. Keunggulan dari pupuk anorganik adalah lebih cepat terurai sehingga nutrisi lebih cepat diserap oleh tanaman. Hal ini membuat penggunannya lebih sedikit disetiap taburannya. Pupuk anorganik memiliki kandungan nutrisi yang sudah terukur dan terkandung dalam bentuk konsentrat, makanya penggunaannya cukup sedikit saja.

Pupuk anorganik juga merupakan pupuk yang diproduksi menggunakan senyawasenyawa kimia seperti urea dalam bentuk yang sudah dapat langsung digunakan oleh tanaman. Masalah lain dari pupuk anorganik yang digunakan selama ini adalah menyebabkan rusaknya struktur tanah akibat pemakaian pupuk anorganik dan menyebabkan tanah menjadi tidak subur. Hal ini juga akan memberi dampak terhadap produksi tanaman yang dihasilkan, begitu juga dari efek sarana produksi terhadap lingkungan telah banyak dirasakan oleh masyarakat petani

 

unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah banyak. Ada enam unsur hara makro, yaitu nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). Nitrogen (N) Nitrogen berperan dalam pembentukan sel dan jaringan di dalam tanaman, seperti akar, batang, daun, dan awal pembentukan bunga. Dengan adanya nitrogen, daun akan menjalankan fungsinya dengan baik dalam proses fotosintesis. Ini Jawabannya Fosfor (P) Fosfor dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif, seperti pembentukan akar, pembentukan inti sel dan pembelahan sel, merangsang pembungaan, pembentukan biji, serta memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit. Kalium (K) Kalium berperan memperlancar semua proses yang terjadi di dalam tanaman. Kalium akan memperkuat jaringan sehingga daun, bunga, dan buah tidak mudah rontok. Kalsium (Ca) Bagi tanaman, kalsium berperan dalam mengatur dan merawat dinding sel. Fungsi zat kapur ini untuk substansi perekat, pengatur permeabilitas dalam sel, dan sangat esensial pada cairan sel. 4 Elemen yang Dibutuhkan Tanaman untuk Fotosintesis, Apa Saja? Magnesium (Mg) Magnesium bertugas membentuk klorofil dan butir hijau daun. Unsur ini sangat diperlukan agar fotosintesis berjalan dengan lancar. Sulfur (S) Sulfur berfungsi memperlancar kinerja unsur lain dan memproduksi energi. Baca juga: 4 Elemen yang Dibutuhkan Tanaman untuk Fotosintesis, Apa Saja? Unsur mikro Unsur mikro dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit. Namun, unsur ini harus selalu tersedia di dalam jaringan tanaman. Unsur-unsur mikro adalah besi (Fe), tembaga (Cu), Boron (B), besi (Fe), dan seng (Zn). Bila tanaman kekurangan salah satu unsur mikro, maka pertumbuhannya akan terganggu. Boron (B) Boron berperan dalam pertumbuhan tanaman untuk mengangkut karbohidrat dari daun ke bagian jaringan lan. Boron juga berperan dalam pembelahan sel sehingga bagian-bagian tanaman dapat tumbuh aktif. Tembaga (Cu) Tembaga merupakan salah satu bahan pembentuk hijau daun (klorofil). Unsur ini berperan dalam proses metabolisme protein dan karbohidrat. Mangan (Mn) Fungsi mangan sebagai aktivator pada beberapa enzim untuk memperlancar asimilasi. Seng (Zn) Seng berfungsi membentuk hormon tubuh. Di samping itu, seng juga membantu pertumbuhan daun dan pembentukan klorofil. Besi (Fe) Kehadiran besi dalam tanaman tidak boleh dianggap enteng sebab media tanam yang tidak mengandung besi menyebabkan tanaman hidup merana. Fungsi utamanya sebagai penyusun enzim-enzim aktif dalam fotosintesis dan respirasi. Klor (Cl) Klor dibutuhkan tanaman pada fase vegetatif maupun fase generatif. Selain itu, klor sangat penting untuk mengeluarkan oksigen dari hasil fotosintesis. Itulah penjelasan mengenai pengertian dan fungsi dari masing-masing unsur hara makro dan unsur hara mikro.

 

Pupuk Anorganik adalah pupuk yang memiliki senyawa anorganik. Pupuk anorganik kebanyakan merupakan pupuk buatan, maupun pupuk alam yang terbuat dari bahan kimia. Contoh pupuk anorganik adalah Pupuk NPK, Pupuk Urea, Pupuk TSP, Pupuk ZA dll.Kelebihan pupuk anorganik adalah lebih cepat terurai sehingga lebih cepat diserap oleh tanaman. Maka dari itu, pupuk anorganik diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Penggunaan pupuk anorganik juga lebih mudah karena kandungan nutrisinya sudah terukur dan terkandung dalam bentuk konsentrat. Kekurangan pupuk anorganik adalah mudah meninggalkan residu kimia yang dapat mengganggu kesehatan tanah dan manusia. Residu tersebut juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan unsur hara dalam tanah. Selain itu, pupuk anorganik juga fast realease sehingga penerapannya harus lebih sering dilakukan. Pupuk anorganik juga relatif lebih mahal dan tidak dapat diproduksi sendiri. pupuk anorganik beserta pupuk organik yang terbaik untuk kita hanya di pupukanorganik.com
 

Segera Hubungi Penjual Pupuk Anorganik terbaik dan terpercaya hanya di www.pupukanorganik.com